
Ilustrasi bencana banjir
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat beberapa kejadian bencana di Tanah Air terjadi pada akhir Mei 2025. Kejadian bencana beruntun ini merupakan fenomena hidrometeorologi basah seperti angin kencang dan curah hujan intensitas tinggi di sejumlah daerah.
“Di Kabupaten Aceh Tenggara, Provinsi Aceh. Hujan deras disertai angin kencang yang melanda beberapa wilayah di Kabupaten Aceh Tenggara pada Jumat, (30/5) pukul 19.30 WIB telah mengakibatkan kerusakan di sejumlah permukiman warga dan fasilitas umum,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dikutip Minggu (1/6/2025).
Bencana tersebut berdampak pada tiga kecamatan dan lima desa, yakni Kecamatan Babussalam di Desa Batumbulan Baru dan Desa Alas Merancar, Kecamatan Badar di Desa Kuta Tinggi, serta Kecamatan Deleng Pokhisen di Desa Kaya Pangur dan Desa Beriring Naru. Hembusan angin kencang dan hujan lebat merusak 18 unit rumah warga, sementara akses jalan umum serta jaringan kabel listrik PLN juga turut terdampak.
Sebanyak 18 Kepala Keluarga (KK) atau sekitar 80 jiwa terpaksa mengungsi ke rumah kerabat terdekat untuk sementara waktu. Proses pendataan masih terus dilakukan petugas untuk memastikan jumlah korban terdampak dan kerusakan yang terjadi,” sambungnya.
Tim telah turun ke lapangan untuk meninjau langsung wilayah yang terdampak serta melaksanakan kaji cepat guna menentukan langkah penanganan lebih lanjut. Selain itu, berkoordinasi dengan aparat desa dan instansi terkait guna memastikan kebutuhan dasar para penyintas terpenuhi.
“Hingga Jumat malam pukul 23.00 WIB, jaringan listrik yang sempat padam telah kembali aktif, dan kondisi di lapangan dilaporkan telah berangsur kondusif pada Sabtu, (31/5) pukul 12.00 WIB. BPBD Aceh Tenggara akan terus melakukan pemantauan dan koordinasi lintas sektor untuk mendukung pemulihan pasca-bencana,” tuturnya.