![BMKG harap informasi cuaca ekstrem tersampaikan ke seluruh warga NTT](https://cdn.antaranews.com/cache/1200x800/2025/02/17/IMG_20250218_001812.jpg)
Tangkapan layar Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II El Tari Kupang Sti Nenotek saat berbicara dalam Sharing Siaran Pers terkait Cuaca Ekstrem terkini di NTT secara daring yang dipantau dari Labuan Bajo, Senin. (17/2/2025)
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) berharap agar semua pihak menginformasikan potensi cuaca ekstrem yang diprakirakan terjadi di Nusa Tenggara Timur (NTT) kepada seluruh warga guna memitigasi dampak cuaca ekstrem.
“Menginformasikan potensi cuaca ekstrem ini penting sehingga masyarakat bisa mengantisipasi lebih dini,” kata Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II El Tari Kupang Sti Nenotek dalam Sharing Siaran Pers terkait Cuaca Ekstrem terkini di NTT secara daring yang dipantau dari Labuan Bajo, Senin.
Ia menambahkan informasi potensi cuaca ekstrem lebih dini dapat meningkatkan kewaspadaan warga sekaligus mengurangi dampak cuaca ekstrem yang dapat membahayakan warga.
“Apabila terjadi hujan lebat masyarakat yang berada di wilayah berpotensi bencana sudah lebih dulu mengevakuasi diri, sehingga kalau terjadi bencana maka masyarakat sudah berada di tempat yang aman,” ungkapnya.
Ia juga menjelaskan berdasarkan prediksi klimatologis BMKG, saat ini wilayah NTT berada pada periode puncak musim hujan. Analisis dinamika atmosfer terkini menunjukkan adanya Sirkulasi Siklonik di Utara Australia yang berpotensi akan menjadi Bibit Siklon Tropis di Laut Timor dalam beberapa hari kedepan dan diperkirakan bergerak ke arah Barat di atas perairan Samudera Hindia.
Kondisi ini mengakibatkan peningkatan pertumbuhan awan hujan yang signifikan di wilayah NTT sehingga dapat menyebabkan terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga ekstrem yang dapat disertai petir dan angin kencang.
“Hal ini didukung pula dengan masih aktifnya Monsun Asia, Fenomena La Nina lemah, peningkatan suhu muka laut yang lebih hangat dan analisis kondisi lokal atau mikro yang menunjukkan kondisi labilitas yang cukup kuat di wilayah NTT,” katanya.
Lebih lanjut, prakiraan tanggal 18-22 Februari 2025, potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang di wilayah Kabupaten Manggarai Barat, Manggarai, Manggarai Timur, Ngada, Nagekeo, Ende, Sikka, Flores Timur, Lembata dan Alor.
Sedangkan wilayah yang berpotensi terjadi hujan lebat hingga ekstrem yang disertai petir dan angin kencang yaitu Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Timor Tengah Selatan (TTS), Timor Tengah Utara (TTU), Malaka, Belu, Rote Ndao, Sabu Raijua, Sumba Timur, Sumba Tengah, Sumba Barat, dan Sumba Barat Daya.
Menyikapi kondisi cuaca itu, ia mengharapkan para pemangku kepentingan dan seluruh masyarakat dapat meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi terjadinya bencana hidrometeorologi.
“Dampak tersebut antara lain genangan atau banjir, tanah longsor, angin kencang, pohon tumbang, dan keterlambatan jadwal penerbangan atau pelayaran,” katanya.
BMKG juga mengharapkan masyarakat selalu mengikuti informasi dari BMKG serta instansi terkait untuk memastikan mitigasi bencana hidrometeorologi dapat dilakukan dengan baik.
“Bapak dan ibu bisa mendapatkan informasi cuaca terkini melalui Stasiun Meteorologi dari Kupang, bisa menghubungi di nomor telepon dan nomor WhatsApp yang ada dan bisa mengupdate informasi juga di sosial media info BMKG dan khusus untuk wilayah NTT bisa di sosial media info BMKG El Tari serta aplikasi Info BMKG,” katanya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Manggarai Stefanus Tawar mengapresiasi BMKG yang selama ini secara konsisten menginformasikan prakiraan cuaca dan potensi cuaca ekstrem di wilayah itu.
Ia mengungkapkan setiap informasi cuaca dan prakiraan potensi cuaca ekstrem selalu disampaikan kepada para camat di daerah itu dan akan diteruskan hingga ke tingkat desa dan kelurahan.
“Kami BPBD Manggarai biasanya teruskan informasi dari BMKG kepada para camat melalui grup WhatsApp dan nantinya para camat sampaikan kepada para kepala desa sehingga kita harapkan informasi sampai ke masyarakat di pedesaan dan pelosok,” katanya.