
Korban mutilasi
SA warga Cinangka, Kabupaten Serang, Provinsi Banten tewas mengenaskan. Wanita berusia 19 tahun itu dibunuh kekasihnya sendiri secara keji hingga dimutilasi.
Kedua tangan, kaki dan kepala korban dibuang terpisah ke Sungai. Sedangkan bagian tubuh dibiarkan tergeletak dengan ditutupi dedaunan di area perkebunan Gunungsari, Kabupaten Serang yang menjadi tempat kejadian perkara.
Dokter Forensik RS Bhayangkara Polda Banten, Donald Rinald mengatakan, bahwa dari hasil pemeriksaan awal pada tubuh korban, masih ada dua bagian yang saat ini belum ditemukan yakni tangan kanan dan kiri.
“Temuan awal hanya berupa kepala, tungkai atas dan bawah kanan dan kiri. Untuk lengan kanan dan kiri hingga saat ini belum ditemukan,” kata Donald kepada awak media, Senin (21/4/2025).
Dari hasil pemeriksaan mendalam ditemukan fakta bahwa korban mendapatkan kekerasan dari pelaku selama masih hidup.
“Awalnya kami belum bisa memastikan setelah kota ambil semple untuk pemeriksaan urine, dan potongan sesuai histopatologi forensik memang tadi diperiksa tanda-tanda reaksi peradangan dimana itu didapatkan kekerasan benda tajam saat korban masih hidup,” tegasnya.
Donald juga mengungkap bahwa terdapat luka bakar di bagian bokong korban dan wajah tubuh korban, hal inilah yang menjadi indikasi korban sempat dibakar oleh pelaku.
“Ada luka bakar di area bokong dan wajah. Namun untuk memastikan apakah luka bakar terjadi saat korban masih hidup. Kami menemukan jelaga di tenggorokan korban, yang menandakan bahwa korban masih bernapas saat terbakar,” tegasnya.