Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah memberikan kabar terbaru terkait rencananya dalam membuat bank umum syariah. Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Anwar Abbas mengakui memang keinginan itu sudah lama, belum bisa direalisasikan karena banyak hal yang harus dipertimbangkan.
Anwar mengatakan pihaknya saat ini lebih memilih untuk membenahi terlebih dahulu Bank Perekonomian Rakyat Syariah (BPRS) milik Muhammadiyah yang jumlahnya mendekat 20 bank.
Lantas, salah satu organisasi keagamaan terbesar di RI ini mengurungkan niatnya untuk mengakuisisi bank syariah lain. Adapun, Muhammadiyah dikabarkan berminat mengakuisisi PT KB Bank Syariah (KBBS).
“Keinginan ini untuk sementara masih diendapkan dulu ya. Lalu mulai berbenah konsolidasi dulu. Karena selama ini Muhammadiyah belum bisa melakukan konsolidasi keuangan secara baik. Masing-masing punya uang. Tapi kita tidak tahu berapa uangnya kan gitu ya. Masing-masing berhubungan dengan bank tempatkan uang di bank tapi tidak tahu bank mana dan berapa jumlahnya. Kemudian mereka mendapatkan pembiayaan dari bank dari bank mana kita juga belum tahu. Nah kemarin kita baru petakan sedikit ya. Pelan-pelan,” jelas Anwar selepas Annual Meeting Dewan Pengawas Syariah di Grand Mercure, Jumat (11/10/2024).
Ia mengatakan, jika sudah “waktunya” Muhammadiyah bakal melanjutkan wacana akuisisi bank syariah milik PT Bank KB Bukopin Tbk. (BBKP) itu.
“Memang ada pikiran ke sana, tapi belum. Kita ukur dulu kekuatan kita ya. Kalau sudah waktunya ya kita ambil,” tandas Anwar.
Seperti diberitakan sebelumnya, Muhammadiyah dikabarkan berminat untuk mencaplok KBBS. Sumber yang mengetahui masalah tersebut mengungkapkan pada bulan Juni lalu, bahwa Muhammadiyah sedang melakukan “pendekatan” untuk mengakuisisi KBBS.
Dalam hal ini, pihak Muhammadiyah baru memulai membuka pembicaraan terkait hal ini dengan direksi KBBS itu.
Sementara itu, KB Bank mengatakan bahwa mereka tidak menutup kemungkinan wacana itu akan terealisasi. VP Corporate Relations KB Bank Adi Pribadi, mengatakan pihaknya beum mendapatkan informasi secara resmi dari PP Muhammadiyah. Namun, ia mengatakan pihaknya selalu terbuka terhadap peluang bisnis yang ada.
“Pada dasarnya, kami selalu terbuka terhadap setiap peluang kerja sama dan kolaborasi bisnis yang ada,” kata Adi saat dihubungi CNBC Indonesia, Kamis (27/6/2024) lalu. .