Dunia penerbangan Indonesia kedatangan perusahaan maskapai baru pada akhir September tahun ini, di mana maskapai ini rencananya akan bergerak di segmen kelas medium.
Adapun maskapai baru di Indonesia yakni BBN Airlines Indonesia. Sejatinya, singkatan dari BBN sendiri yakni Blue Bird Nordic, sehingga masyarakat Indonesia menduga bahwa maskapai ini merupakan bagian dari Blue Bird Group, perusahaan taksi konvensional di Indonesia.
Namun nyatanya, maskapai ini tidak berkaitan atau berhubungan langsung dengan Blue Bird Grup. Karena namanya mirip dengan grup perusahaan taksi konvensional di Indonesia, maka brand-nya pun diganti menjadi BBN Airlines Indonesia.
Profil BBN Airlines
BBN Airlines Indonesia resmi menjadi maskapai baru yang melayani penerbangan komersial di Indonesia. Dikutip dari laman perusahaan, BBN Airlines berdiri sejak Agustus 2022. BBN Airlines merupakan anak usaha Avia Solutions Group yakni perusahaan penyedia pesawat, kru, pemeliharaan, dan asuransi (ACMI) yang berkantor pusat di Dublin, Irlandia.
Saat ini, Avia Solutions Group memiliki 199 armada pesawat yang beroperasi di seluruh dunia.
Avia Solutions Group sendiri didirikan oleh Gediminas Ziemelis, seorang pengusaha asal Lithuania yang menguasai lebih dari 59% saham perusahaan dan merupakan penerima manfaat akhir (ultimate beneficial owner).
BBN Airlines Indonesia menunjukkan kesiapan operasionalnya sejak mendapatkan Sertifikat Operator Pesawat Udara (AOC) dari Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara Kementerian Perhubungan pada Agustus 2023 lalu.
Pada Maret 2024, maskapai juga memperoleh Sertifikat Operasi Udara penerbangan komersial penumpang dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Indonesia.
Penambahan sertifikat ini menunjukkan kesiapan maskapai untuk mengoperasikan penerbangan komersial. Perusahaan menyatakan bahwa dengan izin yang dimiliki, mereka akan menyediakan layanan penerbangan yang aman, handal, dan efisien.
Pada Desember 2023 lalu, maskapai menerima suntikan dana dari perusahaan induknya sebesar US$ 6,2 juta atau senilai dengan Rp 93 miliar (perkiraan kurs Rp15.140 per dolar AS) sehingga mengerek nilai perusahaan menjadi US$ 14 juta atau setara dengan Rp 211 miliar (perkiraan kurs Rp15.140 per dolar AS).
Maskapai ini tidak hanya berfokus pada rute domestik. Pada September 2024, BBN Airlines Indonesia berhasil mendapatkan izin operator asing (FOP) dari Otoritas Penerbangan Sipil Singapura (CAAS), membuka jalan untuk ekspansi ke pasar Asia dan Oceania. Langkah ini menunjukkan ambisi maskapai untuk memperluas jaringan internasionalnya dan memperkuat interkonektivitas di kawasan tersebut.
Untuk mendukung operasionalnya, BBN Airlines Indonesia menyiapkan tiga armada Boeing 737-800 untuk penerbangan carter penumpang dan tiga pesawat kargo, serta beberapa Boeing 737-400 untuk penerbangan domestik maupun internasional.
Menargetkan pengoperasian 40 armada pada 2027, maskapai ini menunjukkan visi jangka panjang yang berfokus pada pertumbuhan di sektor penerbangan.
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat penerbangan perdana sudah dilakukan pada 27 September 2024 lalu.
“Maskapai BBN sudah mulai beroperasi sejak tanggal 27 September 2024,” ujar Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati, Minggu (29/9/2024).
Adita menerangkan maskapai tersebut melayani rute Cengkareng-Surabaya sebanyak 7 kali per minggu.
Setelah itu, sambungnya, maskapai akan melayani rute Cengkareng-Balikpapan mulai 30 September 2024 sebanyak 7 kali per minggu dan rute Cengkareng-Denpasar mulai 2 Oktober sebanyak 7 kali per minggu.
Berikut profil maskapai BNN Airlines Indonesia