Kedutaan Besar Israel di Eropa Ditembaki dan Dilempar Granat

Military Police guard the perimeter of the Israeli embassy in Copenhagen, on October 2, 2024. Danish police said on Wednesday they were investigating two blasts that went off in an area near the Israeli embassy in the capital. (Photo by Emil HELMS / Ritzau Scanpix / AFP) / Denmark OUT

Sejumlah insiden menimpa Kedutaan Besar (Kedubes) Israel di Kopenhagen, Denmark, dan Stockholm, Swedia. Hal ini terjadi saat Israel masih terus agresif dalam menyerang Gaza, Palestina, serta wilayah Lebanon.

Pada Selasa (1/10/2023), granat dilemparkan di dekat Kedubes Israel di Kopenhagen pada pukul 3:20 pagi waktu setempat dan menghasilkan dua ledakan. Ledakan tersebut merusak sebuah bangunan sekitar 100 meter dari bangunan kedutaan.

“Penyelidikan kami menunjukkan bahwa ledakan tersebut kemungkinan disebabkan oleh granat tangan,” kata Juru Bicara Kepolisian Kopenhagen, Jens Jespersen, kepada The Guardian.

Atas insiden ini, tiga pria Swedia ditangkap di di Kopenhagen pada Rabu atas dugaan keterlibatan dalam ledakan di dekat Kedubes Israel. Belum ada informasi resmi terkait profil lengkap para orang yang ditangkap.

“Ketiga pria tersebut berusia antara 15 hingga 20 tahun. Masih terlalu dini untuk mengatakan apapun tentang motif atau apakah mereka bertindak sendiri,” kata polisi.

Selain di Kopenhagen, serangan juga menimpa Kedubes Israel di Stockholm, Swedia. Sesaat sebelum pukul 6 sore pada Selasa, polisi di Stockholm mendatangi kedutaan Israel di Strandvägen setelah laporan ledakan keras.

Polisi mengkonfirmasi bahwa suara tersebut adalah suara tembakan peluru dan telah memulai penyelidikan atas pelanggaran senjata serius. Tidak ada yang terluka.

Polisi Swedia sendiri sejauh ini menolak berkomentar tentang kemungkinan motivasi di balik penembakan tersebut. Hal ini disebabkan belum ada penangkapan yang dilakukan.

“Penyelidikan kriminal atas penembakan di kedutaan Israel sedang berlangsung dengan kekuatan penuh dengan beberapa langkah investigasi untuk menemukan pelaku,” tutur Kepolisian Swedia.

Menteri Kehakiman Denmark, Peter Hummelgaard, mengatakan insiden itu ‘sangat serius’. Hal serupa juga disampaikan Menteri Kehakiman Swedia, Gunnar Strömmer.

“Masih terlalu dini untuk mengatakan apapun tentang kemungkinan motif, tetapi penyelidikan akan melihat kemungkinan hubungan dengan Iran dan kemungkinan kaitan dengan insiden di Stockholm,” kata Hummelgaard.

Insiden ini terjadi saat eskalasi di Timur Tengah terus meningkat dengan Israel masih menyerang Gaza dan Lebanon. Tel Aviv menyebut langkah ini dilakukan untuk menyerang milisi Hamas, yang menguasai Gaza, serta kelompok bersenjata Lebanon pro Iran, Hizbullah.

Ketegangan kembali memuncak setelah Iran menyerang Israel pada Selasa malam. Garda Revolusi Iran (IRGC) mengatakan serangan hari Selasa itu merupakan respons atas pembunuhan Hassan Nasrallah, kepala kelompok Hizbullah Lebanon, dan komandan Garda Revolusi Abbas Nilforoushan minggu lalu di Beirut.

Ini juga merupakan balasan atas pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran pada bulan Juli.

Di sisi lain, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa Iran telah ‘membuat kesalahan besar’ dan ‘akan membayarnya’. Utusan Israel untuk PBB, Danny Danon, mengatakan negara itu ‘akan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk melindungi warga Israel’.

“Seperti yang telah kami jelaskan sebelumnya kepada masyarakat internasional, setiap musuh yang menyerang Israel harus menghadapi respons yang keras,” tulis Danon di media sosial. https://giteospeed.org

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*