Misa Kudus Bersama Paus Sejak 1970: Terbesar Dihadiri 125.000 Umat

Pope Francis tours with a popemobile amid a cheering crowd inside Jakarta's Gelora Bung Karno stadium where he will preside over a memorial mass in the name of Saint Mother Teresa of Calcutta for some 60 thousand faithful, Thursday, Sept. 5, 2024. Francis traveled to Indonesia, at the start of an 11-day, four-nation trip to Asia and Oceania, to encourage Indonesia to combat religiously inspired violence and pledge the Catholic Church's commitment to greater fraternity. (AP Photo/Gregorio Borgia)
Foto: AP/Gregorio Borgia

Gelora Bung Karno (GBK) pada Kamis kemarin (5/9/2024) dipadati oleh puluhan ribu umat Gereja Katolik dari berbagai wilayah Indonesia. Hadirnya Pemimpin umat Gereja Katolik dunia yang juga Kepala Negara Vatikan Paus Fransiskus menggerakkan hati dan badan mereka memusatkan diri ke GBK untuk menjalani misa kudus.

Paus Fransiskus tengah berada di Indonesia dalam rangka perjalanan apostolik ke wilayah Asia dan Oceania. Indonesia sendiri akan menjadi negara pertama dalam rangkaian kunjungan Paus Fransiskus, pada 3 hingga 6 September 2024. Selanjutnya akan kunjungan ke Port Moresby, Papua Nugini dan Vanimo dari 6-9 September; Dili, Timor Leste dari 9-11 September; dan Singapura dari 11-13 September.

Paus Fransiskus menjadi sorotan masyarakat Indonesia akan kesederhanaannya meskipun menyandang status sebagai pemimpin umat Katolik seluruh dunia dan pemimpin negara Vatikan.

Paus Fransiskus bukanlah Paus pertama yang hadir di Indonesia. Kunjungan pemimpin Gereja Katolik pernah hadir pada tahun 1970 dan 1989 dengan disambut oleh ribuan masyarakat Indonesia.

Kedatangan Paus Paulus VI pada 1970

Pada 1970 merupakan pertama kali seorang pemimpin Gereja Katolik dunia menginjakkan kaki di Indonesia saat Presiden Soeharto masih memimpin kala itu. Ia adalah Paus Paulus VI.

Namun, kedatangan Paus Paulus VI bukan kunjungan resmi kenegaraan, melainkan kunjungan singkat pada 3 sampai 4 Desember 1970. Dalam kunjungan singkat Paus Paulus VI terdapat sejumlah agenda.

Paus Paulus VI mengadakan pertemuan bersama Presiden Soeharto di Istana Merdeka. Saat itu Paus memberikan penghargaan kepada Indonesia karena nilai-nilai dinamis dan kemajuan dalam menghormati spiritualitas masyarakat setempat.

Hingga malam harinya, Paus Paulus VI mempersembahkan Misa Kudus di Stadion Utama Senayan di hadapan ribuan umat Katolik. Tercatat ribuan jemaat mengikuti misa agung tersebut.

Paus juga mengunjungi Gereja Katedral Jakarta untuk menyapa singkat para Imam dan biarawati di gereja tersebut. Kedatangan Paus Paulus VI juga jadi penanda menguatnya hubungan diplomatik RI dengan Takhta Suci Vatikan.

Kedatangan Paus Yohanes Paulus II pada 1989

Selang 19 tahun, Paus Yohanes Paulus II mengunjungi Indonesia pada 1989. Kunjungan tersebut merupakan kunjungan resmi kenegaraan yang dilakukan selama 6 hari, mulai dari 9 sampai 14 Oktober 1989.

Terkait rencana kunjungan Paus Yohanes Paulus II tanggal 9-14 Oktober 1989 sempat muncul kecaman dari Fretilin sebagai Gerakan pengacau keamanan Timor Timur. Kecaman tersebut dilemparkan di Lisabon, Portugal karena tidak senang terhadap agenda Paus selama di Indonesia. Mereka menilai kunjungan Paus ke Indonesia terutama ke Timor Timur sebagai pernyataan politik Tahta Suci.

Namun pada akhirnya kunjungan tersebut diterima dan dalam keadaan baik, setelah Panitia Penyambutan Sri Paus (PPSP) Pusat menyampaikan bahwa kunjungan Paus Yohanes Paulus II ke Timor Timur lebih bersifat kunjungan pastoral. PPSP Pusat menyampaikan hal ini dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi IX DPR.

Hari pertama kedatangan Paus Yohanes Paulus II langsung diisi dengan agenda pertemuan dengan Presiden Soeharto di Istana Merdeka. Kemudian Paus Yohanes Paulus II berlanjut melakukan misa kudus di Stadion Utama Senayan. Setidaknya terdapat 125.000 umat yang memadati misa. Jemaat datang dari seluruh penjuru Indonesia. Paus berdoa kepada Umat Katolik Indonesia untuk senantiasa memperkuat iman kepada Kristus. Selain itu, Paus Yohanes Paulus II juga menyampaikan pesan untuk tetap menyebarkan kasih kepada sesama dan menjaga perdamaian.

Paus juga mengunjungi kota-kota lain di Indonesia pada saat itu, seperti Yogyakarta, Maumere, Dili (saat ini ibu kota Timor Leste), dan Medan. Perjalanan Paus pun berakhir pada tepat pada 14 Oktober 1989 dan kembali melanjutkan perjalanan ke Mauritius.

Kedatangan Paus Fransiskus pada 2024

Pada 2024, tercatat Paus Fransiskus hadir di Indonesia pada 3 hingga 6 September 2024 .dalam rangka perjalanan apostolik ke Asia dan Pasifik.

Kehadiran Pemimpin umat Katolik dunia yang juga merupakan Kepala Negara Vatikan Paus Fransiskus di kompleks Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Kamis (5/9/2024), dihadiri sekitar 87.000 umat Katolik guna mengikuti ibadah misa.

Para jemaat yang hadir juga menyambut Paus Fransiskus dengan meneriakkan yel-yel yang telah disiapkan sebelumnya.

“Viva il Papa, Viva Papa Francisco (Hidup Paus, Hidup Paus Fransiskus),” seru para jemaat yang hadir di GBK, Kamis (5/9/2024).

Jemaat yang hadir juga menyanyikan lagu Kristus Jaya dan Ave Maria bersama Paus Fransiskus.

https://extension.jp.net/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*