BNI (BBNI) Kasih Bocoran Rasio Dividen Tahun Depan

Gedung Bank Negara Indonesia (BNI). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Gedung Bank Negara Indonesia (BNI). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) akan menjaga dividend payout ratio sebesar 50% untuk dibagikan kepada pemegang saham BBNI tahun depan.

Secara historis, BNI telah membagikan dividen sebesar 25% pada 2022. Setelah 2023, BNI secara bertahap menaikkan dividen menjadi 30% dan meningkat lagi menjadi 50% pada tahun 2024.

Direktur Keuangan BNI Novita Widya Anggraini mengatakan, besaran dividen dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk pertumbuhan dividen. Salah satunya adalah kecukupan modal.

Dia yakin, saat ini BNI memiliki modal yang cukup kuat dan sehat, dengan rasio sebesar 20%. Kemudian capital adequacy ratio (CAR) mencapai 19%, di atas ketentuan OJK.

“Jadi kalau kita bisa cukup konsisten melakukan planning dalam memberikan dividend payout ratio sebesar 50% sama dengan tingkat dividend payout ratio di tahun sebelumnya,” ungkap Novita dalam Konferensi Pers Public Expose Live, Jumat, (30/8/2024).

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk melaporkan laba bersih sebesar Rp 10,69 triliun per semester I-2024 atau naik 3,8% secara tahunan (yoy).

Mengutip laporan presentasi perusahaan, Kamis (22/8/2024), pendapatan bunga bank naik 7,8% yoy menjadi Rp 32,17 triliun. Pada periode yang sama beban bunga naik 41,5% yoy menjadi Rp 13,1 triliun, sehingga pendapatan bunga bersih (NII) menjadi Rp 19,07 triliun, turun 7,4% yoy.

Adapun BNI menyalurkan kredit senilai Rp 726,98 triliun sepanjang paruh pertama tahun ini, naik 11,7% yoy. Total aset bank pun tumbuh 4,6% yoy menjadi Rp 1.072,45 triliun.

Pertumbuhan kredit tersebut seiring dengan kualitas aset yang membaik. Rasio kredit bermasalah atau nonperforming loan (NPL) gross turun 50 basis poin (bps) menjadi 2% dan kredit dalam risiko atau loan at risk (LAR) turun 380 bps menjadi 12,3%.

Sementara itu dana pihak ketiga (DPK) BNI tumbuh 1% yoy menjadi Rp 772,32 triliun. Dana murah atau current account savings account (CASA) naik 2,5% menjadi Rp 545,69 triliun dan deposito turun 2,6% yoy menjadi Rp 226,63 triliun.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*