Pantas Cabai Bikin RI Deflasi, Harga di Petani Cuma Rp2.500/ Kg

Kebutuhan pangan

Deputi III Kantor Staf Presiden (KSP) Bidang Perekonomian Edy Priyono mengingatkan tren harga cabai, terutama cabai merah keriting, yang terus turun. Karena penurunan harga yang semakin rendah akan berdampak ke petani.

Sementara itu, Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti saat Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2024 yang digelar Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Rabu (2/10/2024) memaparkan, cabai merah masuk dalam 5 besar komoditas penyumbang deflasi di bulan Juli 2024. Lalu pada September 2024 ini, cabai merah dan cabai rawit turut menyumbang deflasi.

Sebagai catatan, BPS merilis, Indonesia kembali mengalami deflasi di bulan September 2024. Secara bulanan terjadi deflasi 0,12%. Sehingga, secara tahunan (year on year/yoy) inflasi mencapai 1,84%. Ini adalah deflasi kali kelima secara berturut-turut yang dialami Indonesia tahun ini.

Anomali

Lalu bagaimana sebenarnya kondisi harga cabai di tingkat petani? Benarkan terus mengalami penurunan?

Menurut Ketua Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia (AACI) Abdul Hamid, harga cabai di tingkat petani terus mengalami penurunan. Dan sudah terjadi sejak Agustus 2024 lalu. 

Dia memprediksi, kondisi harga cabai rendah masih akan terus berlanjut sampai November 2024 nanti. Harga cabai merah keriting dan cabai merah besar saat ini dijual petani di kisaran Rp2.500 per kg. Harga cabai rawit merah juga dilaporkan sedang tak bagus.

“Harga cabai di Jawa Timur turun terus. Di petani, harga cabai cuma Rp2.500 per kg, merah keriting dan besar. Cabai rawit juga nggak sedang bagus. Oktober-November masih bakal begini. Kasihan petani. Kalau harga normal di petani itu Rp20.25 ibu lah per kg. Ini sudah Rp2.500 per kg,” katanya kepada CNBC Indonesia, dikutip Kamis (3/10/2024). 

“Produksi juga normal. Siklus panen cabai yang normal itu 15 kali. Panen ke-1 sampai ke-5 itu rendah, lalu 6-10 tinggi, 11-15 rendah lagi. Jeda panen setiap 4-5 hari. Kondisi panen sekarang mencapai 10 kilogram (kg) per hektare (ha). Dengan kurva panen normal, 25-50-25 (persen). Jadi tidak sedang berlimpah banyak, normal,” tambah Abdul.

Hanya saja, kata dia, permintaan cabai saat ini menurun. Akibatnya, di pasar terjadi pasokan yang berlebih. Karena itu, Abdul mengakui, kondisi harga cabai saat ini memang sedang anomali.

Karena itu, dia meminta pemerintah segera turun tangan dan gerak cepat mengantisipasi harga cabai yang saat ini terlalu rendah. 

“Iya (anomali). Karena produksi normal, tapi karena daya beli maka pembelian kurang. Petani sudah teriak ini. Petani kini boncos. Biaya produksi 1 kg cabai itu sekitar Rp10.000, belum termasuk biaya tenaga kerja karena tidak menghitung si petani sebagai pekerja. Tapi kalau termasuk ongkos tenaga kerja, sekitar Rp20.000 biaya produksi per kilogram cabai. Ini dijual cuma Rp2.500 per kilogram,” tukasnya. 

“Karena itu, dalam jangka pendek ini, kami meminta pemerintah mendorong gerakan membeli cabai ke petani. Dengan harga Rp10.000 per kg, syukur-syukur Rp15.000 per kg. Kami bisa bantu koordinasikan,” sebutnya.

Selain itu, kata Abdul, pemerintah diminta mengerahkan BUMN agar melakukan kontrak pembelian langsung ke petani dengan harga Rp25.000-30.000 per kg. BUMN, kata dia, masih bisa menjualnya ke konsumen di kisaran Rp45.000-50.000 per kg. 

“Lalu, dorong hilirisasi. Di tiap-tiap daerah produsen, bangun 1 pabrik hilirisasi cabai,” usul Abdul.

“Dan, pemerintah mengarahkan pembentukan kelompok-kelompok petani dan agar melakukan penanaman cabai tidak semau gue. Pola menanam harus dijaga, jangan setiap saat tanam. Ini dibutuhkan untuk menjaga kestabilan harga,” katanya. 

Sementara itu, Panel Harga Badan Pangan menunjukkan, harga cabai merah keriting hari ini, Kamis (3/10//2024) turun Rp250 ke Rp31.360 per kg. Sedangkan harga cabai rawit merah naik Rp250 ke Rp44.530 per kg.

Sepekan lalu, 26 September 2024, harga cabai merah keriting ada di Rp32.130 per kg dan cabai rawit merah di Rp45.340 per kg.

Harga tersebut adalah rata-rata harian nasional di tingkat eceran. Data diakses pukul 11.58 WIB. https://setoparewa.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*