Proyek pembangunan pipa transmisi gas bumi Cirebon-Semarang (Cisem) Tahap II resmi dimulai. Proyek yang mencakup jalur sepanjang 245 kilometer yang menghubungkan Batang, Cirebon, hingga Kandang Haur Timur dengan total nilai investasi mencapai Rp 2,7 triliun.
Pipa ini merupakan kelanjutan dari proyek Cisem Tahap I yang telah selesai dibangun pada 2023.
Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas Kementerian ESDM, Laode Sulaeman menyampaikan bahwa pembangunan pipa ini setidaknya memiliki dua makna penting.
“Pertama memberikan pesan kepada masyarakat bahwa pipa Cisem II ini sudah dimulai. Yang kedua juga mengandung makna agar kita sama-sama bisa memonitor proses pembangunannya, karena dia itu akan berlangsung selama 18 bulan,” kata Laode dalam acara Energy Corner CNBC Indonesia, Kamis (3/10/2024).
Di samping itu, ia mengungkapkan bahwa pemerintah juga telah mencanangkan pengembangan infrastruktur gas untuk menyambungkan transmisi dari Aceh hingga Jawa Timur.
Menurut dia, proyek Cisem akan menjadi bagian penting dari upaya pemerintah menghubungkan bagian-bagian yang belum terintegrasi di jalur transmisi gas nasional.
Laode mengungkapkan bahwa dalam 10 tahun terakhir ini, telah terjadi perubahan signifikan dalam pemanfaatan gas bumi. Di mana, pemanfaatan gas bumi dalam negeri kini lebih besar daripada untuk ekspor.
Meski begitu, tantangannya yakni masih terdapat dua jalur transmisi yang belum tersambung, yaitu Cirebon-Semarang dan Dumai-Sei Mangkei.
“Kalau 10 tahun lalu kita masih besar ekspor, sekarang sudah lebih besar kita manfaatkan dalam negeri. Tapi masih ada dua ruas di antara Aceh dan Jawa Timur ini yang terputus, belum tersambung. Dua ruas tersebut kita sebut dengan Cirebon-Semarang, dari Semarang ke Cirebon. Lalu yang satunya lagi ruas di Sumatera itu di Sei Mangkei,” kata Laode.