Puan Maharani & Menlu RI Buka Konferensi Asia-Afrika (IAPF) di Bali

Puan Maharani. (Tangkapan Layar Yutube)
Foto: Puan Maharani. (Tangkapan Layar Yutube)

Ketua DPR Puan Maharani dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan pidato dalam pembukaan Indonesia-Africa Parliamentary Forum (IAPF) 2024 di Nusa Dua, Bali, pada Minggu (1/9/2024). Dalam pidatonya, Puan sempat menyinggung pidato Presiden Pertama RI Soekarno dalam acara serupa yang dilaksanakan di Bandung pada 1955, yakni Konferensi Asia-Afrika.

Puan mengatakan hubungan yang baik antara parlemen di Indonesia dan negara-negara Afrika amat penting. Menurut dia, hubungan yang baik antar parlemen dapat menjalar ke hubungan baik antar masyarakat Indonesia dan Afrika.

“Dengan membangun kemitraan antar-parlemen, hal ini artinya kita ingin memperluas hubungan Afrika-Indonesia menjadi lebih inklusif,” kata Puan dalam pembukaan IAPF, Minggu, (1/9/2024).

“Artinya juga kita jangkau hubungan masyarakat yang lebih luas karena parlemen adalah wakil rakyat,” lanjut Puan.

Puan mengatakan parlemen dapat berkontribusi dan bersinergi dengan pemerintah untuk menjalin kerja sama internasional. Kerja sama ini, kata dia, amat penting terutama di antara negara berkembang.

“Parlemen bisa mendorong dan bersinergi dengan pemerintah dalam kerja sama internasional. Terutama antar negara berkembang,” kata dia.

Puan juga mengatakan untuk memperluas kemitraan Afrika-Indonesia, maka setiap pihak perlu lebih menghargai perbedaan dan mencari kesamaan. Karena itu, kata dia, pidato Presiden Soekarno pada saat KAA tahun 1955 masih relevan hingga saat ini.

“Karenanya apa yang disampaikan Presiden pertama Indonesia Bapak Soekarno pada pidato unity in diversity Asia-Afrika saat KAA tahun 1955 masih relevan hingga saat ini, bahwa keberagaman dalam budaya sosial dan kebangsaan bukanlah faktor pemecah melainkan suatu yang mempersatukan,” kata dia.

Foto: Retno Marsudi. (Tangkapan Layar Youtube)
Retno Marsudi. (Tangkapan Layar Youtube)

Sementara itu, Menlu Retno Marsudi mengatakan Indonesia berkomitmen untuk terus menyalakan semangat KAA Bandung dalam hubungan kerja sama antara Indonesia dengan Afrika. Menurut dia, semangat KAA Bandung 1955 harus diejawantahkan menjadi kerja sama konkret yang dapat menguntungkan kedua belah pihak.

“Indonesia berkomitmen memperkuat dan mengimplementasikan semangat KAA Bandung menjadi perjanjian yang konkret dan menguntungkan rakyat kita,” kata dia.

Retno mengatakan kerja sama antara kedua wilayah amat penting baik dari segi ekonomi, maupun kerja sama lainnya. Menurut dia, kerja sama itu menjadi semakin penting mengingat kondisi global yang makin penuh ketidakpastian.

Perlu diketahui, IAPF merupakan satu dari tiga agenda internasional yang akan digelar di Bali pada awal September 2024 ini. Dua acara internasional lain yang menjadikan Bali sebagai tuan rumah adalah Indonesia-Africa Forum (IAF) 2024 dan High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnerships (HLF-MSP) 2024. Dipimpin oleh Indonesia, ketiga forum itu akan membahas berbagai permasalahan yang tengah dihadapi di dunia seperti ketegangan geopolitik, perekonomian, dan perubahan iklim.

kas138

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*